Daftar Isi :





Senin, 24 Juni 2013

Inilah Mitos dan Faktanya Libido Laki Laki

Lelaki berbulu lebat hebat di ranjang

Mitos. Pertumbuhan rambut di badan dipengaruhi hormon testoteron, hormon yang mempengaruhi libido atau dorongan seksual, so tak salah anggapan bahwa makin banyak bulu tumbuh di dada, juga tangan seseorang, dorongan seksualnya pun makin tinggi. Namun, dorongan seksual yang besar itu tak menentukan bagaimana performa seseorang di ranjang. Kemampuan seksual, intinya, tak bisa dilihat dari ciri fisik karena, menurut Ketua Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, dr. Noroyono Wibowo, libido bergantung pada pemikiran, persepsi seseorang. “Kalau dari kecil tak diajari tentang seks, pengetahuan tentang seksnya pun tidak akan timbul,” ungkapnya.


Berat badan menentukan ukuran

Fakta. Kebanyakan laki-laki bertubuh gemuk memang memiliki ukuran penis yang lebih kecil dari ukuran normal. Kebanyakan, jadi bukan berarti semua begitu, Fimelova. Biasanya, kegemukan yang dialami seseorang sejak kecillah yang punya potensi lebih besar berpenis mini. Kasus ini disebut mikropenis. Dr. Naek L. Tobing, terapis seks dan psikiater yang kini fokus menangani mikropenis pada anak, mengungkapkan kalau ukuran penis yang terlalu kecil saat remaja tak akan bisa menjadi normal sampai dewasa jika terlambat ditangani. Inilah yang menjadi keprihatinannya, makin banyak laki-laki yang terancam memiliki kehidupan seks buruk.

Telapak tangan, kaki, dan hidung bisa menjadi patokan

Mitos. Sekali lagi, bagian tubuh bukan penentu besar-kecilnya penis lelaki. Pandangan ini muncul karena melogikakan bahwa bagian tubuh tertentu, seperti tangan, kaki, sampai hidung besarnya seimbang dengan besar penis.  Padahal, ukuran bagian tubuh berbeda-beda tiap orang. Sampai saat ini juga belum ada bukti ilmiah yang membenarkan logika ini.

Makin besar, makin puas

Mitos. Faktanya, ukuran penis bukanlah penentu kepuasan pasangan. Tingkat ereksi sekaligus daya tahan penis yang optimallah yang menentukan kepuasan kita. Dr. Bernard Purba dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo mengungkapkan bahwa panjang vagina perempuan hanyalah 7-9 cm, sementara bagian yang paling sensitif hanya sepertiga dari bagian depan. “Atau sekitar 2 cm dari bibir vagina,” tambahnya, sehingga tak membutuhkan penis besar untuk bisa merangsang bagian kecil tersebut. Itulah mengapa penis keras lebih dibutuhkan ketimbang ukuran, karena “barang” yang bisa menstimulasi vagina dengan baik sudah sangat cukup memberikan kenikmatan.
Bagaimana Fimelova, terjawab sudah rasa penasaranmu? Atau masih ada mitos-fakta yang membingungkan soal bagian tersembunyi lelaki itu? Kolom komentar siap diisi.(sip)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Kunjungannya, Silahkan Komentarnya ditunggu....