Oleh Er Maya Nugroho
PEREMPUAN di masa kini adalah pribadi yang selangkah maju dari lelaki. Emansipasi telah mengantar mereka, para perempuan ini untuk berdiri sejajar dengan lelaki dalam banyak sisi kehidupan. Hingga lalu kesetaraan dan keadilan gender didengungkan di seantero negeri, membawa misi menyamakan hak dan kesempatan serta perlakuan yang sama di segala bidang.
Tak ayal, perempuan dengan sifatnya yang sabar, cinta damai, dan bersedia tidak memanjakan ego, serta pribadi dengan kehalusan budinya memiliki kontribusi sebagai negosiator yang baik. Hal itu karena perempuan telah terbiasa sabar menghadapi gejolak hidup, sifat yang mengakar kuat dalam diri mereka, yang sanggup meredam benih konflik.
Sayang, perempuan seperti kehilangan kuasanya ketika ia terjun ke dalam dunia kerja dan harus berjuang memperjuangkan haknya. McGraw Hill, dalam bukunya berjudul "A Women’s Guide to Succesful Negotiating", mengungkapkan, dalam hal negosiasi menuntut hak dan kewajibannya, wanita justru sering tidak berani untuk bernegosiasi." Mereka seakan terkungkung perasaan sungkan, saat ia ingin meminta haknya menyangkut uang dan posisi.
Ya, ketika menyebut kata negosiasi, kesan menakutkan memang sudah begitu kentara tersirat. Anda dituntut mampu bernego, mengesampingkan ego, dan bisa membawa perundingan sealot apapun itu pada kata sepakat menuju perdamaian diantara kedua pihak yang berseteru. Dan saat berhasil menemukan win-win solution di tengah konflik yang memanas, inilah sejatinya keberhasilan Anda memenangi 'duel' tersebut.
Sebagai seorang negosiator ulung, yang Anda butuhkan adalah startegi dan trik yang membantu Anda menjalankan rencana dan meninggalkan kesempatan bertindak curang. Berikut, Wanita CyberNews membagikan trik negosiasi yang banyak digunakan dan startegi serta cara mengenali 'musuh' Anda.
1. Poker Face
"Agar kita tidak jatuh di arena lawan, berlatihlah “poker face”, dimana dibalik senyum Anda, lawan tidak bisa membaca sinyal."
Judul lagu diva Lady Gaga ini rupanya bisa menjadi nasihat terbaik bagi Anda saat bernegosiasi. Agar negosiasi Anda berjalan lancar saat membeli mobil atau melakukan kesepakatan dengan pemasok baru, tunjukkan ekspresi wajah datar ala Poker Face, artinya jangan terlalu menunjukkan antusiasme pada produk yang diincar. Reaksi Anda yang cepat justru melunturkan kekuatan untuk melakukan penawaran lebih. Take it slow. Namun ingat, jangan gunakan trik ini selama wawancara pekerjaan, karena ekspresi seperti ini akan ditafsirkan interviewer bahwa Anda tidak tertarik dengan posisi pekerjaan tersebut.
2. Pintar berkompromi
Pelaku bisnis memiliki reputasi menjaga hubungan profesional kerjanya diantara sesama pelaku bisnis, namun soal kompromi, realitanya hal ini jarang ditemukan dalam dunia para pebisnis. Jadi, abaikan sejenak kompromi saat berbisnis karena ini terkait kesempatan Anda untuk mendapatkan peluang yang lebih baik atau Anda akan tertinggal dari pesaing Anda. Agar negosiasi berjalan lancar, Anda hanya perlu menetapkan batas kompromi pada setiap elemen yang Anda temui, entah pembeli, penjual atau pelamar kerja.
3. Diam
Percaya atau tidak, diam merupakan salah satu dari banyak trik negosiasi yang efektif. Meski, kebanyakan orang cenderung menghindari diam dengan tetap menjaga komunikasi atau percakapan dengan lawan bicaranya. Diam sejenak saat negosiasi berlangsung adalah keuntungan karena memberi jeda bagi Anda untuk menyusun strategi menawar, pun menyiratkan penolakan Anda. Agar negosiasi tetap berjalan, aturlah ritme diam Anda, dan pada saat yang tepat, mulailah bicara dan tawarkan win-win solution.
4. Menit terakhir yang menentukan
Negosiasi layaknya duel sopan meski tanpa kekerasan. Anda hanya perlu mengandalkan kemampuan startegik yang baik, pun kemampuan verbal (mengolah kata-kata) yang menyakinkan. Seorang negosiator ulung selalu menunggu saat yang tepat untuk membuka 'kartu' mereka, membekuk tepat saat lawan mulai melemah. Pantas, jika seorang negosiator disebut sebagai petarung sejati yang selalu menjadi jawara di setiap akhir pertandingan.
5. Dua kepribadian
Terdapat dua kepribadian, baik dan buruk yang berperan dalam sebuah arena negosiasi. Namun, hati-hati jangan biarkan sikap "buruk" terus menguasai perundingan Anda dengan pihak lawan. Tak perlu terlalu menekan, bersikaplah sopan saat perundingan dilakukan sehingga tidak ada ruang yang memancing pihak lawan untuk bertindak negatif. Saat suasana mulai mendingin, disinilah peran negosiator yang baik dimulai. Mulailah melancarkan startegi, tawarkan kesempatan untuk berunding dengan kepala dingin.
6. Bahasa tubuh
Bahasa tubuh adalah keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang negosiator. Jangan biarkan pihak lawan berpikir mereka bisa melakukan apapun yang mereka sukai sementara Anda berada dalam posisi terjepit dan tak bisa bergerak sama sekali. Gunakan bahasa tubuh serta penekanan pada kalimat atau kata-kata Anda, dan yakinkan pihak lawan untuk menyetujui tawaran yang Anda berikan. Kumpulkan data, fakta dan informasi yang mendukung negosiasi dengan pihak lawan. Pegang pena di tangan dalam posisi ujungnya menghadap ke bawah atau silangkan tangan Anda di atas dada, gestur ini menunjukkan Anda telah menawarkan win-win solution yang terbaik atas perundingan yang tengah berjalan.
7. Pengarah yang baik
Tak Anda sadari suasana perundingan menegang, karena Anda ingin segera menuju kata sepakat. Yang terlupakan, suasana sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Ingat, seorang negosiator ulung harus tahu bagaimana menciptakan suasana dan memegang kontrol terhadap situasi dalam perundingan yang tengah berjalan. Disinilah peran seorang pengarah yang baik dibutuhkan untuk mengarahkan lawan agar bersedia mengikuti "permainan". Saat Anda berhasil mengontrol pihak lawan, mengatur ritme permainan, sambil membaca situasi yang lebih baik, percayalah Anda akan memenangkan perundingan tersebut.
Jadi, benar jika ada yang pernah mengatakan, perempuan adalah negosiator yang baik.
http://suaramerdeka.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Kunjungannya, Silahkan Komentarnya ditunggu....