Kalimat-kalimat Motivasi Hidup
Semoga malam yang penuh berkah ini menjadikan kita senantiasa terjaga sebagai pribadi yang damai dan bermanfaat bagi orang lain.
Saya ingin sekedar berbagi dan mengulas sebuah pendapat yang dulu pernah saya yakini.
Suatu hari dalam sebuah perjalanan pulang dari studio Metro TV setelah mengikuti acara ulang tahun MTGW, saya berhenti pada sebuah lampu merah. Seorang anak perempuan kecil berumur sekitar 5 tahun menghampiri saya sambil menengadahkan tangannya.
Seketika itu juga saya teringat pesan dari seorang pengemban amanat di ibukota yang mengatakan "Memberi sedekah pengemis di jalan adalah melanggar hukum". Saya juga teringat kata-kata teman saya bahwa hal tersebut sama sekali tidak mendidik mereka, dan saya pun pernah menasihatkan hal yang sama kepada istri saya.
Namun entah mengapa tiba-tiba tangan saya tergerak untuk mengambil uang yang ada disaku dan memberikannya, kebetulan nominalnya cukup tidak lazim untuk diberikan kepada pengemis. Kontan saja sang anak kegirangan dan langsung berlari. Saya tidak tahu apakah anak tersebut lari karena terlalu senang atau takut saya mengambilnya kembali karena mungkin saya salah uang.
Perjalanan saya lanjutkan karena lampu sudah hijau. Setiba di rumah saya melihat anak saya yang berumur 2 tahun sudah tertidur lelap. Tiba-tiba saya teringat anak yang dilampu merah, hingga saya tiba pada suatu kesimpulan bahwa apa yang saya yakini selama ini adalah tidak benar karena:
ternyata tidak ada yang pernah saya lakukan untuk merubah hidup mereka kecuali hanya bersikap sinis kepada mereka.
tidak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa memilih dari rahim siapa dia akan dilahirkan sehingga bersyukurlah kita yang saat ini tumbuh dan bersaudara di Blog yang sederhana ini.
Melihat mereka tersenyum itu lebih indah daripada melihat mereka lapar ditengah hujan dan terik matahari, karena saya tidak bisa membayangkan jika anak saya yang berada di situ. Di malam itu seharusnya mereka tertidur lelap setelah mengerjakan PR dan makan malam.
Mungkin ini adalah kesempatan yang diberikan olah Tuhan untuk kita berbuat kebaikan. Bukankah Tuhan memberikan rejeki kepada kita melalui orang lain, dan membersihkannya melalui orang lain pula?
untuk para Pembaca yang luar biasa, melalui blog yang sederhana ini saya ingin berbagi sesuatu yang mungkin suatu hari bisa menjadi referensi kita dalam memaknai kehidupan.
"Bukan kebahagiaan yang menjadikan kita seorang yang bersyukur,
tetapi kemampuan kita untuk mensyukuri-lah yang menjadikan kita pribadi yang berbahagia.
Jadilah pribadi yang aktif tertarik untuk menjadikan diri kita dan para sahabat kita bergembira.
Jika ketertarikan kita adalah mengupayakan kegembiraan, kedamaian, dan kesyukuran dalam keseharian kita bersama orang lain - maka tumbuhlah kebahagiaan kita.
Bersyukurlah dengan apa yang kita dapatkan sebelum kita dipaksa untuk mensyukuri sesuatu yang sudah tidak bisa kita nikmati. Berempatilah sebelum kita dipaksa menjadi orang yang harus dikasihani oleh orang lain.
Biarlah para pengemban amanat itu menyelesaikan dengan cara mereka sendiri. Apapun yang bisa kita lakukan untuk kebaikan, lakukanlah. Tidak ada yang lebih baik dari sebuah rencana yang besar kecuali memulainya meskipun dari hal yang kecil.
Semoga bermanfaat...
Sumber : Mario Teguh
Saya ingin sekedar berbagi dan mengulas sebuah pendapat yang dulu pernah saya yakini.
Suatu hari dalam sebuah perjalanan pulang dari studio Metro TV setelah mengikuti acara ulang tahun MTGW, saya berhenti pada sebuah lampu merah. Seorang anak perempuan kecil berumur sekitar 5 tahun menghampiri saya sambil menengadahkan tangannya.
Seketika itu juga saya teringat pesan dari seorang pengemban amanat di ibukota yang mengatakan "Memberi sedekah pengemis di jalan adalah melanggar hukum". Saya juga teringat kata-kata teman saya bahwa hal tersebut sama sekali tidak mendidik mereka, dan saya pun pernah menasihatkan hal yang sama kepada istri saya.
Namun entah mengapa tiba-tiba tangan saya tergerak untuk mengambil uang yang ada disaku dan memberikannya, kebetulan nominalnya cukup tidak lazim untuk diberikan kepada pengemis. Kontan saja sang anak kegirangan dan langsung berlari. Saya tidak tahu apakah anak tersebut lari karena terlalu senang atau takut saya mengambilnya kembali karena mungkin saya salah uang.
Perjalanan saya lanjutkan karena lampu sudah hijau. Setiba di rumah saya melihat anak saya yang berumur 2 tahun sudah tertidur lelap. Tiba-tiba saya teringat anak yang dilampu merah, hingga saya tiba pada suatu kesimpulan bahwa apa yang saya yakini selama ini adalah tidak benar karena:
ternyata tidak ada yang pernah saya lakukan untuk merubah hidup mereka kecuali hanya bersikap sinis kepada mereka.
tidak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa memilih dari rahim siapa dia akan dilahirkan sehingga bersyukurlah kita yang saat ini tumbuh dan bersaudara di Blog yang sederhana ini.
Melihat mereka tersenyum itu lebih indah daripada melihat mereka lapar ditengah hujan dan terik matahari, karena saya tidak bisa membayangkan jika anak saya yang berada di situ. Di malam itu seharusnya mereka tertidur lelap setelah mengerjakan PR dan makan malam.
Mungkin ini adalah kesempatan yang diberikan olah Tuhan untuk kita berbuat kebaikan. Bukankah Tuhan memberikan rejeki kepada kita melalui orang lain, dan membersihkannya melalui orang lain pula?
untuk para Pembaca yang luar biasa, melalui blog yang sederhana ini saya ingin berbagi sesuatu yang mungkin suatu hari bisa menjadi referensi kita dalam memaknai kehidupan.
"Bukan kebahagiaan yang menjadikan kita seorang yang bersyukur,
tetapi kemampuan kita untuk mensyukuri-lah yang menjadikan kita pribadi yang berbahagia.
Jadilah pribadi yang aktif tertarik untuk menjadikan diri kita dan para sahabat kita bergembira.
Jika ketertarikan kita adalah mengupayakan kegembiraan, kedamaian, dan kesyukuran dalam keseharian kita bersama orang lain - maka tumbuhlah kebahagiaan kita.
Bersyukurlah dengan apa yang kita dapatkan sebelum kita dipaksa untuk mensyukuri sesuatu yang sudah tidak bisa kita nikmati. Berempatilah sebelum kita dipaksa menjadi orang yang harus dikasihani oleh orang lain.
Biarlah para pengemban amanat itu menyelesaikan dengan cara mereka sendiri. Apapun yang bisa kita lakukan untuk kebaikan, lakukanlah. Tidak ada yang lebih baik dari sebuah rencana yang besar kecuali memulainya meskipun dari hal yang kecil.
Semoga bermanfaat...
Sumber : Mario Teguh
MINGGU, 15 AGUSTUS 2010
Kata-Kata Bermakna (Renungan)
KEAJAIBAN BAGI PRIBADI SEDERHANA, TETAPI YANG TIDAK SEDERHANA KESUNGGUHANNYA,
Kemudahan hidup yang dihadiahkan bagi yang bekerja dengan kecintaan besar,
melakukan hanya yang perlu, dan menjadikan setiap menit berarti untuk membahagiakan setiap jiwa yang dilayaninya.
KITA AKAN MENCAPAI SERIBU KALI HASIL ORANG RATA-...RATA,
dengan mengerjakan satu hari pekerjaan sederhana yang membahagiakan sesama.
Kemudahan hidup yang dihadiahkan bagi yang bekerja dengan kecintaan besar,
melakukan hanya yang perlu, dan menjadikan setiap menit berarti untuk membahagiakan setiap jiwa yang dilayaninya.
KITA AKAN MENCAPAI SERIBU KALI HASIL ORANG RATA-...RATA,
dengan mengerjakan satu hari pekerjaan sederhana yang membahagiakan sesama.
Kata-Kata Bermakna (Renungan)
Sesungguhnya, kekhawatiran kita tidak membatalkan masalah dan kesulitan yang bisa terjadi di masa depan kita, tetapi pasti akan mengurangi kedamaian dan kekuatan kita hari ini.
Kita berhak untuk berbahagia dan kita harus mengupayakan kebahagiaan kita sendiri dengan hati yang baik, dengan pikiran yang terbuka, dan dengan tubuh yang bersegera.
Semua keberhasilan terbaik kita, datang setelah kekecewaan besar yang kita hadapi dengan sabar.
Jika upaya Anda gagal, kita sudah berdoa dan meminta tolong, sudah mencoba lagi tetapi tetap gagal, dan kita pribadi yang jujur, bekerja keras, dan patuh kepada Tuhan - apalagi kah yang bisa kita andalkan, kecuali kesabaran?
Hadiah bagi orang yang melakukan kesalahan, adalah kesempatan untuk memperbaiki sikap yang menjadikannya salah.
Maka janganlah berlama-lama dalam penyesalan. Segeralah perbaiki sikap yang menyebabkannya.
Tidak ada kesalahan atau kegagalan apa pun yang bisa merendahkan kita, jika kita ikhlas memperbarui diri. Itu yang menjadikan kita bangkit gagah setelah semua bara api padam.
Kita berhak untuk berbahagia dan kita harus mengupayakan kebahagiaan kita sendiri dengan hati yang baik, dengan pikiran yang terbuka, dan dengan tubuh yang bersegera.
Semua kehidupan yang sejahtera dan berbahagia, adalah kehidupan yang penuh kasih, yang berniat baik, yang mensyukuri kesehatan, yang merayakan kerja keras, yang memuliakan sesama,
dan yang patuh kepada Tuhan.
dan yang patuh kepada Tuhan.
Semua keberhasilan terbaik kita, datang setelah kekecewaan besar yang kita hadapi dengan sabar.
Jika upaya Anda gagal, kita sudah berdoa dan meminta tolong, sudah mencoba lagi tetapi tetap gagal, dan kita pribadi yang jujur, bekerja keras, dan patuh kepada Tuhan - apalagi kah yang bisa kita andalkan, kecuali kesabaran?
Hadiah bagi orang yang melakukan kesalahan, adalah kesempatan untuk memperbaiki sikap yang menjadikannya salah.
Maka janganlah berlama-lama dalam penyesalan. Segeralah perbaiki sikap yang menyebabkannya.
Tidak ada kesalahan atau kegagalan apa pun yang bisa merendahkan kita, jika kita ikhlas memperbarui diri. Itu yang menjadikan kita bangkit gagah setelah semua bara api padam.
Kita menjadi pribadi yang kuat, saat kita tidak mengijinkan kelemahan menghalangi penggunaan kekuatan kita
Kita menjadi pribadi yang kuat, saat kita tidak mengijinkan kelemahan menghalangi pengunaan dari kekuatan kita. Kemudian, kita menjadi pribadi yang khusus saat kita menggunakan kekuatan untuk kebaikan sesama. Maka, kuatkanlah diri kita, dan abdikanlah penggunaan dari kekuatan kita untuk mendamaikan dan menguatkan jiwa-jiwa yang merindukannya.
Melihat Halaman Lain
Melihat kata2 lain
Melihat Halaman Lain
Melihat kata2 lain
Kata-Kata Bermakna (Renungan)
DALAM SEGELAP APA PUN MASALAHMU
Tetaplah setia kepada yang benar, tetaplah berharap kepada Tuhan, dan janganlah pernah lupa bahwa Tuhan tak akan melupakan kesetiaanmu kepada-Nya.
TETAPLAH MENJADI JIWA YANG BAIK Mudah-mudahan Tuhan segera memasukkanmu ke tempat masuk yang benar, atau mengeluarkanmu dari jalan keluar yang benar, dan mendatangkan dari sisi-Nya sebuah kekuatan yang menolong.Amien ...KEHIDUPAN INI HANYA SEBAIK YANG BISA KITA TERIMA
KEHIDUPAN INI HANYA SEBAIK YANG BISA KITA TERIMA.
Maka terimalah yang diberikan kepada kita dengan penuh syukur.
Dan akan lebih baik lagi jika kita BEKERJA KERAS DALAM PEKERJAAN YANG MEMBAYAR TINGGI, yang menjadikan kita lebih bersyukur karena kita juga lebih dimampukan untuk berderma.
Maka terimalah yang diberikan kepada kita dengan penuh syukur.
Dan akan lebih baik lagi jika kita BEKERJA KERAS DALAM PEKERJAAN YANG MEMBAYAR TINGGI, yang menjadikan kita lebih bersyukur karena kita juga lebih dimampukan untuk berderma.
Jika hati kita merindukan yang besar, maka sesungguhnya jiwa kita besar. Maka bersihkan, sehatkan dan rapihkanlah diri kita, jadikanlah ia pemandangan yang indah dan berwibawa bagi yang melihat, wajah yang teduh karena kekuatannya, suara yang sejuk dan ramah, aroma yang anggun merasuki sukma, dan jadikanlah kehadiran kita dirindukan dan disyukuri. Pantaskanlah diri kita bagi kebesaran jiwa kita.
Kata-Kata Bermakna (Renungan)
Kita lebih sering menderita karena kemarahan kita, daripada hal-hal yang membuat kita merasa marah. Kemarahan kita sering melambung lebih tinggi daripada nilai dari sesuatu yang menyebabkan
kemarahan kita itu, sehingga kita sering bereaksi berlebihan dalam kemarahan hanya karena kita menyadari dengan baik tentang kerugian yang bisa disebabkan oleh reaksi kita dalam kemarahan, kita bisa menjadi berhati-hati dalam bereaksi terhadap apa pun yang membuat kita merasa marah.
Kehati-hatian dalam bereaksi terhadap yang membuat kita marah itu lah yang menjadikan kita tampil sabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Kunjungannya, Silahkan Komentarnya ditunggu....